21 September 2010

Perjuangan Da’wah adalah kisah Cinta dan Pengorbanan


Hawa Spirit perlawanan terhadap kebatillan itu masih terasa…
Dari kejauhan abad, tahun, bulan, hari, dan jam..
Ya hawa itu masih terasa…, dekat…. Bahkan sangat dekat…
Disini… di dada ini… titipan risalah sedang terhampar luas… menunggu cinta dan pengorbanan…
Bagi jiwa-jiwa yang dikehendakiNya…

Saudaraku tahukah apa arti Cinta yang sesungguhnya…, cinta adalah kasih dan sayang yang melahirkan ketaatan, ketundukan, dan pengorbanan terhadap yang dicintainya. Cinta yang hakiki adalah cinta kepada pemberi cinta itu sendiri, yang mencintai dan tiada pernah putus cintanya. Sebagai mana ketika kita melihat kesempurnaan seluruh alam dan seisinya maka akan kita dapati Ciptaan yang Maha Dahsyat sempurna tanpa cacat. Dan semua itu diciptakan dan ditundukkan Oleh-Nya kepada ummat manusia. Pertanyaannya adalah kenapa Dia menciptakan kesempurnaan ini lalu Ia peruntukkan sepenuhnya kepada manusia??? Sulit memang untuk menjelaskannya kecuali kita memeprsingkat jawaban tersebut dengan satu kata yang kita sebut dengan “cinta” yah cinta… sungguh semua itu diciptakan karena Allah mencintai manusia… SubahanaLLAH…, tetapi apakah cinta itu sudah berbalas???

Saudaraku bisakah engkau jelaskan kepada ku… untuk apa Rasulullah Muhammad SAW berda’wah menyebarkan Islam selama hidupnya…, ia dilempari, diludahi, di cemooh… di katakanan Gila, dikatakan penyihir…, bahkan dalam siroh dikatakan beliau pernah mengikat batu diperutnya hanya untuk menahan lapar agar supaya para sahabat tidak khawatir dengan keadaannya. Semua pahit getir itu ia alami saat ia memperjuankan Rislah Islam… andaikan beliau menerima tawaran Quraisy untuk meninggalkan islam dan kembali pada Thagut…tentu beliau akan menjadi orang yang sejahtera dan terhormat dikalangan penduduk Makkah saat itu. Adakah kata yang paling tepat untuk menjelaskan perasaan Rasul pada saat itu kecuali kata “Cinta”?

Saudaraku dapatkah engkau jelaskan kepada ku… untuk apa Khalifah Umar bin Khattab mengatakan kepada para pejabat pemerintahannya bahwa “jika ada seekor kambing saja yang terjatuh terperosok di antara jalan-jalan yang berada didaerah khilafah maka itu karena kelalaian saya” tahukah kalian apa yang menyebabakan Umar.ra mengatakan demikian… tiada lain kecuali karena “Cinta”. ia hanya ingin agar Islam benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam. Dan agar kelak kekuatan islam itu meningkat sehingga semakin banyak manusia yang menyembah Allah.

Suatu saat dalam sejarah cinta para pejuang kita mengenal Khalid Ibn Walid yang telah membumi ratakan Romawi dan Persia… dan menjadikan kota itu dari zona kekafiran menjadi zona keimanan…

Suatu saat dalam sejarah cinta para pejuang kita diperkenalkan dengan sosok Salahuddin Al Ayyubi yang telah membungkam perlawanan tentara Crusadders (Tentara salib) dengan kemenangan mutlak selama ratusan tahun bahkan setelah ia meninggal.

Suatu saat dalam sejarah cinta para pejuang kita diperkenalkan dengan sosok Muhammad Al Fatih yang telah meluluh lantakkan konstantinopel dalam sehari semalam penyerbuan, hingga keesokan paginya dentingan lonceng gereja berubah menjadi lantunan indah Azan yang dikumandangkan disana…

Suatu saat dalam kisah cinta para pejuang kita kehilangan sosok mereka dan kini tinggallah kenangan…
Akan kah hari-hari keruntuhan khilafah it terus menerus menyisakkan air mata… tanda penyesalan…
Tidak… aku masih disini, berdiri dibarisan cinta para pejuang, sebentar lagi sejarah akan lewat… sambutlah Dia.. karena boleh jadi kamulah yang dicari…ALLAHUAKHBAR!!!

By Andi Yakub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan mati kecuali dalam keadaan beriman
jangan keluar sebelum menulis komentar, he..he..