Akan selalu ada kerinduan yang menderu didalam dada. sebuah kerinduan yang membuat kaki ini mampu berdiri tegak, dengan rona senyum diwajah sembari mengatakan dengan penuh harap, semoga khilafah itu bangkit sebelum ajal ku tiba..., dan semoga aku menjadi salah seorang manusia yang ikut andil dalam proses perwujudannya, jika bukan menjadi pemimpinnya maka paling tidak aku menjadi prajurit yang setia. Allahuakhbar...!!!
25 Oktober 2009
Menjaga KESUCIAN DIRI DENGAN “CINTA”
15 Agustus 2009
Jika di Syurga ada BIDADARI lalu Wanita Dunia ke Mana ya???
06 Juli 2009
Sepeda Tua yang Penuh Cinta
13 Mei 2009
Era Kepemimpinan Berbasis Kompetensi menjadi warna dari setiap pertarungan Peradaban
24 April 2009
KATAKAN DENGAN LANTANG KEPADA DUNIA!!! BAHWA GENERASI BARU KINI TELAH TIBA
Generasi baru yang akan mencengangkan dunia…
Cinta mereka tulus suci pada ilahi…
Tak takut dicaci dan tak gentar mati…
Mereka akan terus bergerak hingga tiada tempat lagi bagi kezhaliman
Suatu saat seorang tokoh muslim timur tengah Ahmadi nejad mengatakan bahwa “kita akan terus melawan mereka orang-orang zhalim, bahkan ketika amunisi-amunisi kita telah habis, nuklir-nuklir kita telah terpakai dan mereka tetap ada maka kita akan memerangi mereka dengan gigi-gigi serta kuku-kuku kita.”
Disisi lain saya mengutip perkataan Imam Syahid hasan Al-Bana, bahkan seringkali ia ulang dalam khutbah-khutbah beliau kurang lebih redaksinya “bahwa kalian tidak akan pernah dapat dihancurkan oleh musuh-musuh da’wah! Kalian tidak akan pernah dapat dihancurkan oleh banyaknya jumlah mereka, oleh banyaknya senjata mereka, oleh kuatnya fisik mereka. Meskipun mereka bersatu untuk menghancurkan kalian niscaya mereka tidak akan sanggup, tetapi ada satu hal yang jika melakukannya maka kalian akan kehilangan segala-galanya, yaitu ketika kalian meninggalkan Allah, mengabaikan ibadah kepadaNya, dan ketika persaudaraan diantara kalian menjadi rapuh.”
Ayyuhal ikhwa… sungguh dunia telah sangat lama disalah gunakan oleh mereka orang zhalim. Jika kalian berdiam diri, maka kehancuran diseluruh lini kehidupan akan merebak seperti jamur dimusim penghujan. Inginkah aku beri tahukan kepada kalian apa yang Allah Suruh untuk kita lakukan?...
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).(QS. Al-Anfal: 8)
Ada sebuah kisah menarik dahulu pada saat penaklukan Romawi pertama kali oleh khilafah Islamiyah yang pada saat itu panglima perang dipimpin oleh “si Pedang Allah” begitu ia di gelar oleh Rasulullah untuk memanggil Khalid Ibn Walid. Pada saat itu baru saja Islam menaklukkan Persia, sang penguasa dunia bagian Timur, dan mereka akan menghadapi penguasa dunia bagian barat yaitu Romawi. Dekat sebelum pertempuran berlangsung, panglima romawi meminta Khalid tampil kedepan, karena ingin berbicara dengannya, Khalid pun muncullah hingga kedua mereka berhadap-hadapan diatas punggung kuda masing-masing, yakni pada suatu lapangan kosong diantara kedua pasukan besar.
Panglima pasukan romawi yang bernama mahan itupun berkata: “kami mengetahui, bahwa yang mendorong kalian keluar dari negeri kalian tak lain hanylah kelaparan dan kesulitan… jika kalian setuju, saya berikan kalian masing-masing 10 dinar lengkap dengan pakaian dan makan, asalkan kalian pulang kembali ke negeri kalian. Ditahun yang akan datang saya akan kirimkan yang sebanyak itu pula…!
Mendengar itu, bukan main marahnya Khalid, tapi di tahannya, sambil menggertakkan gigi; ia menganggap suatu kekurang ajaran dalam kata-kata panglima romawi itu…, lalu di putuskannya akan menjawab dengan kata-kata yang sesuai, maka berucaplah ia:
“bahwa yang mendorong kami keluar dari negeri kami, bukan karena lapar seperti yang anda sebutkan tadi, tetapi kami adalah suatu bangsa yang biasa minum darah. Dan kami tahu benar, bahwa tak ada darah yang lebih manis dan lebih baik dari darah orang-orang romawi, karena itulah kami datang!” panglima Khalid menggertakkan kekang kudanya, sambil kembali kepasukannya diangkatnya bendera tinggi-tinggi memberitahukan dimulainya pertempuran…
“Allahuakhbar…, berhembuslah angin surga!” dan lonceng kemenangan Islam dan keruntuhan Romawi pun berbunyi dengan kerasnya. Allahuakhbar!!!
Ayyuhal ikhwa sekali lagi bahwa bukan benar bahwa ummat islam adalah pemakan darah, akan tetapi begitulah bahasa perang… ya dengan bahasa itulah kita menggetarkan musuh-musuh Allah, agar mereka tahu bahwa Islam adalah agama yang kuat, agar mereka juga tahu bahwa Allah dan RasulNya lebih kita cintai daripada Dunia dan seisinya.
Saudaraku sungguh sangat sulit melupakan sejarah yang telah tertulis dengan pena emas peradaban manusia. Bahkan kalau kalian mengetahui sungguh dunia setiap saat sedih dan berandai-andai jika kelak suatu saat yang telah ditenyukan nantinya… generasi Itu (Islam) akan terlahir kembali dan menyemai rahmat bagi seluruh alam. Sudah terlalu lama Islam tertidur dari kekalahannya… kini saatnya kembali menyusun puing-puing yang berserakan itu. Islam akan kembali jaya… dan mari bersama kita katakan kepada Dunia yang sedih itu bahwa Generasi Baru Kini Telah Tiba, ditangan generasi itu kini ada pena peradaban dengan tinta emasnya, dan siap untuk melanjutkan tulisan kehidupan yang sempat tertunda… dan bukanlah suatu hal yang berlebihan jika saya mengatakan bahwa Generasi itu adalah kalian… para pembaca yang budiman, para aktivis da’wah.
DARI MANA KITA START…. Yah kita start mulai dari masjid Kampus. because everything start here...
By Andi Yakub (Refleksi Mahasiswa belajar Sejarah Penahlukkan)